Puluhan dokter spesialis dan dokter umum Rumah Sakit Regional Sulawesi Barat di Mamuju melakukan aksi mogok kerja.
Akibatnya, pasien dirumah sakit tersebut terlantar. Bahkan, salah satu diantaranya meninggal dunia karena diduga tak mendapatkan penanganan dokter selama tiga hari lamanya.
Pasien yang dirawat di ruang inap Maleo Rumas Sakit Regional Sulawesi Barat ini, dirawat sejak tiga hari sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (6/10/2017).
Andriani, salah satu keluarga pasien mengatakan bahwa kerabatnya sudah tiga hari menanti dokter spesialis untuk ditangani. Namun, hingga pasien tersebut meninggal tak ada dokter yang datang.
“Bayangkan, Pak, sudah tiga hari masuk rumah sakit belum ditangani dokter. Kami sudah merengek-rengek minta bantuan, tapi hanya dijanji-janji saja sampai pasien meninggal dunia,” tutur Andriani, dilansir kompas.com.
Sementara itu, Ketua Komite Medik RSU Regional Sulawesi Barat, Herpandi Rahim mengatakan bahwa pihaknya tak akan melayani pasien sebelum obat-obatan, bahan-bahan habis pakai, fasilitas penunjang laboratorium, radiologi dan alat serta prasarana ruang operasi di rumah sakit tersebut dipenuhi.
Menurut Herpandi, tanpa kelengkapan seperti yang diminta, pihaknya tak bisa melayani pasien secara maksimal karena minimnya fasilitas. “Kami para dokter bersepakat tidak akan melayani pasien sampai tuntutan pengadaan obat dan sarana lainnya dipenuhi,” kata dokter spesialis ini dihadapan wartawan.
Tak cuma itu, puluhan dokter yang mogok kerja ini juga mendesak direktur rumah sakit rujukan tersebut untuk mundur dari posisinya karena dinilai gagal dalam mengelola rumah sakit.
Menurut mereka, kinerja direktur yang buruk selama ini mengakibatkan menurunnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Para dokter ini juga menyatakan akan kompak tak masuk kerja dan melayani pasien hingga manajemen rumah sakit memenuhi permintaan mereka untuk menyediakan obat serta sarana pendukung yang dibutuhkan.
0 Komentar